"Hidup penuh liku - liku" seperti lirik lagu dangdut ini, hidup selalu saja banyak rintangan, penuh godaan dan cobaan. Yaa, kalau tidak ada itu bukan hidup namanya. Tidak adanya baik dan buruk di dalam kehidupan kalau hidup itu lurus - lurus saja. Tidak adanya suatu tantangan, dan tidak adanya bagi saya untuk mengetahui apakah ALLAH menyayangi saya atau tidak.
Saya selalu diberikan cobaan dan ujian pada ALLAH. Entah itu aku mampu melewatinya atau tidak. Tapi saya yakin ALLAH akan memberi cobaan dan ujian pada batas kemampuan seseorang.
Saat saya menjalani kehidupan, lahirlah rasa tanggung jawab pada diri saya. Apapun yang saya jalani dan saya pilih saya harus bertanggung jawab atas semuanya.
Bagi saya hidup di dunia ini adalah menabung. Menabung untuk di kehidupan yang kekal abadi yaitu akhirat. Berbagi ilmu kepada orang2, beramal kebaikan. Itu semua harus ada rasa tanggung jawab. Karna apa yang kamu perbuat pasti akan ada balasannya. Dan bagaimana anda bertanggung jawab dengan apa yang anda perbuat selama ini.
Selasa, 24 Mei 2011
Kegelisahan dan Harapan
Dikehidupan setiap insan selalu adanya harapan. Makanya mereka bertahan hidup karena adanya harapan di diri mereka. Saat tidak adanya harapan maka akan muncul rasa kegelisahan. Rasa tidak inginnya menjalani hidup.
Tekanan ekonomilah yang biasanya membuat orang tidak mempunyai harapan. Sama seperti penjelasan saya yang berjudul Penderitaan dan Keadilan. Karena tidak adanya keadilan di negri ini, tidak adanya kesempatan pada setiap orang di negri ini. Terjadinya kegelisahan pada seseorang. Yang harus membiayai keluarganya. Jangankan untuk keluarga untuk dia seorang saja tidak bisa.
Maka tumbuhilah selalu harapan di diri kalian, jangan pernah gelisah tidak tercapainya suatu harapan. Seperti pada kalimat "man jada wa jada" barang siapa yang bersungguh2 maka pasti bisa.
Kalimat itu yang selalu aku tanamkan pada kehidupanku. Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau berusaha. Dan saat aku mempunyai harapan aku berusaha tidak akan gelisah. Aku berusaha fokus pada harapanku sendiri, agar itu semua bisa tercapai.
Tekanan ekonomilah yang biasanya membuat orang tidak mempunyai harapan. Sama seperti penjelasan saya yang berjudul Penderitaan dan Keadilan. Karena tidak adanya keadilan di negri ini, tidak adanya kesempatan pada setiap orang di negri ini. Terjadinya kegelisahan pada seseorang. Yang harus membiayai keluarganya. Jangankan untuk keluarga untuk dia seorang saja tidak bisa.
Maka tumbuhilah selalu harapan di diri kalian, jangan pernah gelisah tidak tercapainya suatu harapan. Seperti pada kalimat "man jada wa jada" barang siapa yang bersungguh2 maka pasti bisa.
Kalimat itu yang selalu aku tanamkan pada kehidupanku. Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau berusaha. Dan saat aku mempunyai harapan aku berusaha tidak akan gelisah. Aku berusaha fokus pada harapanku sendiri, agar itu semua bisa tercapai.
Penderitaan dan Keadilan
"Penderitaan dan Keadilan" adalah sebuah kata yang berkesinambungan. Di negara yang aku tempati sekaligus tanah kelahiran aku banyak terjadinya penderitaan dikarenakan kurangnya keadilan. Sangat miris melihat ini semua.
Maling ayam, sendal, ato yang maling2 kecil bisa saja dihukum yang amat sangat berat, bahkan gak sedikit yang meninggal karena dihabisi masa ato sebagainya. Sedangkan maling yang sesungguhnya maling rakyat bisa hidup tenang dan damai, maling uang rakyat alias "KORUPTOR". Mereka yang sudah jelas tertangkap basah malah di beri fasilitas yang amat sangat "VIP". Dan tidak terlalu di usut kasusnya. Lalu bagaimana yang tidak ketahuan yaa???? Hahahah miris lagi saya melihat negri Indonesiaku yang tercinta ini.
Bukan karena maling kecil atau maling besar yang membuat rakyat Indonesia ini menderita. Tapi ini masalah "KEADILAN". Dimana lagi letak keadilan yang ada dinegri tercintaku ini.
Sistemlah yang mengatur ini semua. Sistem dinegri ini. Pemerintahan yang sangat lembek membuat semua ini jadi berantakan.
Tidak ada yang bisa prediksiin kapan ini bisa berubah. Kapan negriku tercinta ini bisa menjadi masyarakat yang "MADANI". Karna ini semua harus ada orang sinting yang berani menjadi pemimpin negri ini. Yang berani melawan sistem yang lama dan merubahnya.
Contoh pada kehidupan saya amatlah sangat banyak tentang penderitaan dan keadilan. Pelayanan masyarakat yang saya datangi amat sangat terpuruk. Disana tersistematis "Who have a lot of money, we will serve quickly". Yang artinya anda harus punya uang dulu untuk cepat kami layani.
Masyarakat ini sudah dimanjakan dengan uang. Bahkan gak sedikit orang yang berani menurunkan harga dirinya demi uang. Lantas kemana moral bangsa ini????
Dan saat itulah terciptanya masyarakat yang bodoh alias orang2 jahilliyah.
Maling ayam, sendal, ato yang maling2 kecil bisa saja dihukum yang amat sangat berat, bahkan gak sedikit yang meninggal karena dihabisi masa ato sebagainya. Sedangkan maling yang sesungguhnya maling rakyat bisa hidup tenang dan damai, maling uang rakyat alias "KORUPTOR". Mereka yang sudah jelas tertangkap basah malah di beri fasilitas yang amat sangat "VIP". Dan tidak terlalu di usut kasusnya. Lalu bagaimana yang tidak ketahuan yaa???? Hahahah miris lagi saya melihat negri Indonesiaku yang tercinta ini.
Bukan karena maling kecil atau maling besar yang membuat rakyat Indonesia ini menderita. Tapi ini masalah "KEADILAN". Dimana lagi letak keadilan yang ada dinegri tercintaku ini.
Sistemlah yang mengatur ini semua. Sistem dinegri ini. Pemerintahan yang sangat lembek membuat semua ini jadi berantakan.
Tidak ada yang bisa prediksiin kapan ini bisa berubah. Kapan negriku tercinta ini bisa menjadi masyarakat yang "MADANI". Karna ini semua harus ada orang sinting yang berani menjadi pemimpin negri ini. Yang berani melawan sistem yang lama dan merubahnya.
Contoh pada kehidupan saya amatlah sangat banyak tentang penderitaan dan keadilan. Pelayanan masyarakat yang saya datangi amat sangat terpuruk. Disana tersistematis "Who have a lot of money, we will serve quickly". Yang artinya anda harus punya uang dulu untuk cepat kami layani.
Masyarakat ini sudah dimanjakan dengan uang. Bahkan gak sedikit orang yang berani menurunkan harga dirinya demi uang. Lantas kemana moral bangsa ini????
Dan saat itulah terciptanya masyarakat yang bodoh alias orang2 jahilliyah.
Langganan:
Postingan (Atom)